Dan suatu saat nanti saat dunia mengangguk setuju, aku akan mengikat
kita bertiga dalam pita merah tua, agar semua orang tahu, bahwa kita
satu, tak terpisahkan lagi"
Aku tidak ingat kapan pertama kali kamu bilang bahwa kamu cinta padaku, akupun tidak ingat kapan pertama kali kukatakan rasa itu padamu. Namun rasa nyaman pada pembicaraan sampai pagi menjelang itu, menghantarkanku perlahan-lahan pada rasa yang saat ini aku rasakan.
Aku tidak ingat kapan pertama kali kamu bilang bahwa kamu cinta padaku, akupun tidak ingat kapan pertama kali kukatakan rasa itu padamu. Namun rasa nyaman pada pembicaraan sampai pagi menjelang itu, menghantarkanku perlahan-lahan pada rasa yang saat ini aku rasakan.
Kamu
menjadi tempat aku bercerita setelah mengarungi hari. Cerita dan caramu
berbicara selalu menyunggingkan senyum dan menyumbangkan tawa dalam
hariku. Kamu dapat membuat aku begitu kesal akan sesuatu namun disaat
yang bersamaan tertawa terpingkal-pingkal. Kamu, membuatku selalu ingin
berada dalam pelukanmu.
Aku
pernah bercerita padamu, bahwa aku takut pada rasa ini, rasa yang
membuatku selalu ingin dekat denganmu. Kau lalu memelukku, meyakinkan
bahwa kau merasa yang sama.. Lalu kau bilang, bahwa kita tak perlu
takut, karena yang ada sekarang, adalah bahagia.
Denganmu, semua terasa ringan, tanpa beban.
Kita tidak pernah berjanji, kita tidak menggenggam terlalu erat. Kita memandang, tertawa, dan saling menjaga
Rasa ini seperti meminum air, setelah lelah berlari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar