Kamis, 19 April 2012

Serpihan Hati

"Siapa km?,
 Kenapa baru sekarang km anggap aq berharga, kenapa baru sekarang km cari aq yang dulu km sia-siain?"
"Jika bukan luka dan air mata yang km berikan, pasti kata - kata itu g akn pernah sesakit ini. 
Ketika aq mampu bangun dalam kehancurah hati dan hidupku. 
 Ketika aq mampu mendapatkan kebahagiaanku sendiri. Kenapa kau mesti datang dan ingin merampasnya lagi. 
sekarang bilang mau  membahagiakan aq. Kenapa ?. Setelah km tinggalkan aq ntuk cewe lain,kenapa ?" 
"Memaafkanmu sudah q lakukan. Namun, kembali padamu tak ada dalam pilihan hidup aq sekarang."
km yang buatku seperti ini, aq kecewa dengan sikapmu, aq hanya ingin berteman"  kata-kata mu untuk  membela diri. 
"Begini caramu berteman?, sikap yang mana yang km bicarakan?" tanya aq.
"Kenapa km begitu sombong, tak memperdulikan aq?"
"Apa maksudmu?, apa aq harus menanyakan kabarmu setiap waktu gitu?" tegas q dengan nada tinggi.

Sebenarnya ia juga tak ingin bersikap demikian. sikap q yang membuatnya jadi begitu marah.

"Km harus tahu posisimu sekarang dalam hidup aq, kau bukan prioritas lagi dalam hidup aq, tolong pahami keadaanku dan dan hargai seseorang yang aq pilih sebagai penggantimu"
"Aku tahu aq anak orang miskin, sehingga kau memilih dia."
"Begitu picik penilaianmu terhadapku, tapi terserah aku tak perduli pendapatmu, aq sendiri yakin kau mengejarku bukan karena ketulusan, karena aq bisa merasakan!"
"Km menantangku?, baik tunggu saja nanti bulan September." ancam kta mu
"Kenapa harus menunggu bulan September?, kenapa tidak sekarang?, Kenapa km lakukan ini kepadaku , kenapa km ega?" hampir saja aq menyerah. Lalu tersadar bahwa aq tak sendiri ada Allah dan seseorang yang menungguinya yang memperhatikan setiap detik perbincangan kami. 
Seseorang yang dengan senyumannya memperkuat alasan kenapa aq tak mau kembali lagi pada mu. Seseorang dengan hati begitu tulus.
"Aq akan melamarmu, kau tahu orang tua ku sangat marah karena aku lari darimu" 
"Apakah itu salahku?" aq tak kalah keras, aq tak mau menyerah padanya.
"Mereka mengancam, jika aku tidak membawamu pulang aku tidak diijinkan bertemu mereka"
"Dan aku juga yang harus bertanggung jawab atas kesalahan dan keegoisanmu itu?, Salahkukah jika km meninggalkanku dan sekarang tak bahagia?, Salahkukan jika kau merasa tertekan karena merasa bersalah telah menyia - nyiakan aku?, OK kalau karena alasan itu kau ingin kembali padaku, aku sendiri yang akan menemui orang tuamu, dan menjelaskan keadaan hidupku, bahwa aku tak butuh kamu sebagai penjagaku. dan cukup jangan lagi campuri hidupku. 
Aku yakin mereka akan lebih bijak mengartikan semua ini, daripada aq menjelaskannya kepadamu." Jawab q dan langsung beranjak pergi dari km tanpa perduli kenekatan apa yang akan km lakukan.
sudah cukup merasakan kehancuran. aq hanya ingin mempertahankan apa yang aq miliki. AKU BERHAK BAHAGIA!!!