Sabtu, 26 November 2011

Maafin W For Ibel

w mau minta maaf Bel...tolong maafin w

ga bisa sayang sama loe seperti yang loe mau
ga bisa jadi sesuatu yg bs berguna bwt loe
maaf bel kalo cinta w ga bisa sempurna

Ada yang sakit disini saat w tau loe sakit juga
tapi mengertilah ini cara kita,,ini emang kita
ga tau harus berapa kali lagi kita harus terluka

kita ga akan bs bahagia,,selamanya kita akan begini

w liat disana banyak orang yang mendoakan kita

tapi sayangnya mereka berdoa agr kita ga pernah bersama
mereka menang Bel,,kita kalah

kalopun di terusin yang ada kita cuma saling nyakitin

bahasa kita berdua 'aq sayang km"
cara kita berdua " jadi apa adanyaa "
pengen w teriak di sini ,,kalo w boongggggggggg,,,bohong kalo w ga butuh loe,,bohong kalo w ga sayang sama loe,,,,,,BOHONGGGGGGGGGG!!!!!!!!!!!!!!!!!!


W SAYANGA LOE bEL...........
MAAFIN W,,,,

TAPI W GA TAU KENAPA ,,,KENAPA W HARUS NGELEPASIN LOE PERGI,,,W GA NGERTI KNP


JANGAN PERNAH TANYA KENAPA

SUATU SAAT NANTI LOE PASTI TAU KLO W SAYANG SAMA LOE LEBIH DARI YG LOE TAU


Untuk sekarang sumpah w ga tau kenapa w harus ninggalin loe,,bener2 ga tau IBELLLLL






Mencintai Tanpa Melukai

Dapatkah kau mencintai tanpa melukai?
Saat kau asyik tenggelam dalam bayanganmu sendiri yang tanpa rasa.
Yang setiap orang kau ukur menurut apa yang terbaik bagi dirimu dan caramu saja.
Mengesampingkan segala endapan rasa orang yang kau cintai dari bibir manismu.
Dan mungkin juga kau telah mengabaikan orang yang telah menjadikanmu sepertimu...
Ibumu!

Aku mencintaimu dari hatiku tak seperti dirimu dari mulutmu.
Aku menyandarkan segala rasa karena cinta bukan karena ego semata.
Aku selalu menjadikan cinta sebagai senjata mempertahankanmu tetap di dalam rasa.
Dengan cinta aku menghalau semua godaan putus asa dari mencintaimu setulus hatiku.
Tapi tetap aku tidak bisa lari dari kegalauan dan pertanyaan,
dapatkah kau mencintai tanpa melukai?

Sejatinya kau telah lelah dengan cinta dirimu yang membabi buta.
Namun kau malu untuk mengakui dan menghilangkannya.
Kau sungguh telah terasingkan dari keramaian cinta sesungguhnya.
Cinta dirimu hanya bisa kau nikmati untuk dirimu saja.
Orang lain hanya bisa melihatmu bagai musafir di padang dahaga.
Sekarat dalam cinta dirimu yang semu belaka.

Sanggupkah kau menghilangkan sejenak cinta diri?
Mampukah kau mengakui semua kegalauanku ini?
Jika iya...
Maka sekali lagi aku bertanya:
Dapatkah kau mencintai tanpa melukai?