w dilahirkan dengan
dua buah mata yang indah. Ya, mata w cokelat indah. Banyak orang yang
bilang w begitu beruntung dengan mata indah ini. Hah. Omong kosong.
Orang lain tak pernah merasakan betapa tersiksanya w dengan indra penglihatan ini.
loe tahu apa?
w begitu tersiksa dengan segala sesuatu yang dapat w lihat di sepanjang hidup ini.
Sesuatu yang ketika lw melihatnya, lw akan mencoba untuk mencongkel mata lw agar lw gak perlu melihat sesuatu yang keteika lw melihatnya, membuat lw tahu yang lain. Membuat lw gila. Membuat lw ingin mati. Mengetahui kehidupan di dunia selain dunia manusia.
w bisa melihat pula. w bisa melihat kematian seseorang. w seorang yang gak pernah mengrti apa itu arti hidup dengan semua yang ada.
Orang lain tak pernah merasakan betapa tersiksanya w dengan indra penglihatan ini.
loe tahu apa?
w begitu tersiksa dengan segala sesuatu yang dapat w lihat di sepanjang hidup ini.
Sesuatu yang ketika lw melihatnya, lw akan mencoba untuk mencongkel mata lw agar lw gak perlu melihat sesuatu yang keteika lw melihatnya, membuat lw tahu yang lain. Membuat lw gila. Membuat lw ingin mati. Mengetahui kehidupan di dunia selain dunia manusia.
w bisa melihat pula. w bisa melihat kematian seseorang. w seorang yang gak pernah mengrti apa itu arti hidup dengan semua yang ada.
wktu umur w masih genap empat tahun yang
indah, yang dipenuhi bermilyar-milyar bintang, w mengucek mata karena
ngantuk. Sudah setengah jam lamanya menonton
TV dan mengunyah roti tak habis-habis.
Semua keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga dan bercengkrama riang penuh dengan tawa. Sungguh suasana yang sangat mengasyikan.
Namun, tiba-tiba...
Semua keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga dan bercengkrama riang penuh dengan tawa. Sungguh suasana yang sangat mengasyikan.
Namun, tiba-tiba...
Jantung w berdetak begitu keras ketika...w gak tahu apa
itu. Bayangan, atau memang sebuah wujud, hitam, besar, menghalangi
pandangan Dy berdiri di depan w. wktu itu w hanya bisa melihat
kakinya yang begitu besar, yang hitam legam.
w angkat kepalak sampai
menengadah.
Ya Tuhan... makhluk ciptaanmu itu sungguh besar sekali.
w lihat, ia berdiri di depan w menembus atap rumah w.
dy tinggi,w gak bisa jelas melihat wajahnya yang sejajar dengan ujung tiang listrik.
Ya Tuhan... makhluk ciptaanmu itu sungguh besar sekali.
w lihat, ia berdiri di depan w menembus atap rumah w.
dy tinggi,w gak bisa jelas melihat wajahnya yang sejajar dengan ujung tiang listrik.
Detik itu, tak ada lagi yang bisa w lakukan.w
membatu sambil menggenggam roti, menengadah, membelalakkan mata dan
menganga. Badanku sedikit bergetar.w ketakutan. Makhluk itu
tak kunjung pergi. dy sebenarnya mau apa?w menangis. Hanya
mengeluarkan air mata dengan ekspresi dan posisi tubuh tetap membatu.
Saking takutnya, w hampir gak bs nafas
Tiba-tiba, makhluk itu bergerak, bergerak maju,
mendekati w Semakin membatu, hanya jantung w saja yang bergerak,
berdetak begitu kencang. Dan..ia, makhluk itu menembus tubuh w
Membuatku harus terloncat jatuh ke pelukan Mama. Makhluk itu pergi, ia
tiba-tiba menghilang. Tak tahu kemana. w sadar kembali. w bisa
bernapas lega kembali, walau agak ngos-ngosan. Dan sejak saat itu, w
tahu, aku bisa hidup di dunia selain dunia manusia.
Setelah Papa memanggil seorang paranormal hebat.
Setelah Papa memanggil seorang paranormal hebat.
***
Pernah saat itu, w gak tau dech tak harus menyebut pengalaman
apa ini. Seram atau lucu. Dulu, kira-kira lima tahun yang lalu, waktu w masih duduk di bangku kelas dua SMA. w sama teman-teman w
mengadakan tamasya ke Puncak Di sana, w menginap di
sebuah villa bergerbang tinggi. Villanya begitu besar dan megah. Siswa tidur di lantai dua, sedangkan siswi tidur di lantai
satu.
Tiba-tiba ketika bulan menampakkan utuh wujudnya. Bulat.
Putih. Tengah malam Senin itu jauh lebih menyeramkan dari malam-malam
yang pernah aku lalui sebelumnya. Di sisiku tidak ada Mama, Papa.w, hanya teman-teman sebaya w saja, yang tak bisa
seutuhnya melindungi w .
w tidur di atas ranjang kecil di sisi sebuah jendela yang langsung memaparkan keindahan pemandangan keluar. Udara malam itu begitu dingin. Perlahan-lahan w pejamkan mata. Tak membutuhkan waktu yang lama, w tertidur. Pulas. Begitu lelap.
w tidur di atas ranjang kecil di sisi sebuah jendela yang langsung memaparkan keindahan pemandangan keluar. Udara malam itu begitu dingin. Perlahan-lahan w pejamkan mata. Tak membutuhkan waktu yang lama, w tertidur. Pulas. Begitu lelap.
w bermimpi, w ada di sebuah pemakaman. Semua
orang menjerit-jerit dan menangis begitu da seseorang yang
meninggal. w gak kenal siapa orang itu.w berdiri di belakang
seorang bapak botak berkaca mata. w menyelinap, dan w berhasil
membuatnya berada di belakang w. Ternyata bapak botak itu berdiri paling
depan, di depan nisan. Saat itu w baru bisa membaca nama orang yang
meninggal itu. Namanya...kurang jelas. tapi w bisa lihat tahun
kelahirannya, 1986.w masih bingung, mimpi apa w ini. w nengok ke jasad yang telah dikafani dan telah dijatuhkan ke tanah itu,
mayatnya seorang wanita. Cantik.
Tiba-tiba gelap, w terbangun, tapi masih menutup mata. w kaget. Hah. w bilang
saat itu, "Hanya mimpi," dan w menarik napas dalam-dalam dan kembali
menghembuskannya. Perlahan-lahan w buka mata, w ganti
posisi tidur yang tadinya menghadap ke depan, menjadi ke kiri, ke arah
jendela. Dan, ketika w membuka mataku,
"Aaaaaaarrrrrgggghhhhh!!!" jeritan w membangunkan seluruh
penghuni kamar. w ngelihat seorang wanita tersenyum di balik jendela.
Wanita itu melayang dengan mengenakan baju putih gombrang
compang-camping, dengan rambut acak-acakan, hitam dan panjang. Wajahnya
bersimbah darah. Ia tersenyum sama w, namun ia kembali melayang pergi,
sambil tertawa cekikian. Tawanya begitu menyeramkan, buat w jadi
bergidik. Dy pergi sambil melambaikan tangannya sama w. Hah. Lucu.
Dua hari setelah kejadian itu, w nonton TV di rumah waktu w baru pulang dari Puncak. w memutar-mutar channel w cari siaran yang menarik dan sampailah di berita
criminal. w lihat di sana, ada berita telah dibunuhnya seorang gadis
kelahiran tahun 1986. Disiarkan pemakaman gadis itu. Kameramen berada di
belakang seorang bapak botak berkaca mata, kamera menyelinap ke
depannya, dan mulai men-shoot nisan. Nama si korban pembunuhan tidak
terlihat jelas, hanya tahun kelahirannya yang bisa tergambarkan, 1986.
Kamera kembali menyoroti si jenazah. Jenazah seorang wanita. Cantik.
Ya. Itu kelebihan w. w melihat masa depan, w
bisa melihat kematian seseorang. Si kuntilanak, yang menampakkan
wujudnya di depan jendela kamar villa , adalah roh gadis
yang meninggal itu. Dy meminta bantuan sama w. Namun apa daya, w gak
bisa melakukan apa-apa.
Sebelah mata yang melayang, kaki yang berjalan di atas
tangga, tangan buntung yang meraba-raba, kepala yang tergantung,
bayangan di kaca, kuntilanak, pocong, genderewo, hah, capek. Semua itu
adalah teman-teman w. Melihat kematian kakek w, si A, si B, si C. Semua
itu adalah kebiasaan w. Setiap hari pasti w melihat satu penampakkan,
lumayan, wlumayan terbiasa, walau w masih gak bisa menghilangkan
rasa takut Wajar kan? Wajar kan w takut? Ya, siapa sih orang yang
tidak takut jika setiap harinya ia harus berkomunikasi dan hidup di
dunia yang bukan dunianya, hidup di dunia gaib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar